Pertempuran Latrun: Kekalahan Pahit Israel Atas Legiun Arab Dalam Perang Tahun 1948

Pertempuran Latrun: Kekalahan Pahit Israel Atas Legiun Arab Dalam Perang Tahun 1948


Beberapa orang mungkin menganggap perang di tahun 1948 adalah sebuah kemenangan yang mudah bagi Israel saat bertempur melawan militer negara-negara Arab. Faktanya, tentara Israel bagaimanapun pada masa itu masih tergolong amatiran. Dalam pertempuran Latrun, Israel harus mengakui keunggulan Legiun Arab, unit terbaik di Timur Tengah saat itu, yang masih banyak dikomandani orang-orang Inggris. Dalam merebut Latrun (posisi strategis yang mengawasi kota Yerusalem), tentara Israel menderita akibat perencanaan dan informasi intelijen yang buruk, serta lemahnya persenjataan. Lebih buruk lagi, para komandan Israel juga dituduh "sengaja menumbalkan" para korban Holocaust yang baru saja dibebaskan dari kamp-kamp konsentrasi di Eropa. Para "prajurit" malang ini dikirimkan ke medan tempur tanpa mendapat pelatihan dan persenjataan yang memadai. Salah satu korban yang nyaris tewas pertempuran ini adalah Ariel Sharon, yakni Perrdana Menteri Israel periode 2001-2006. Latrun kemudian akan tetap di bawah kendali Yordania sampai pecahnya Perang Enam Hari tahun 1967.

LihatTutupKomentar