Periode Mekkah

Kondisi masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul sangatlah rusak, banyak terjadi perang antar suku, penyembahan berhala

  

Kondisi masyarakat Arab sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi nabi dan rasul sangatlah rusak, banyak terjadi perang antar suku, penyembahan berhala, dan juga mengubur bayi perempuan hidup-hidup; karena pada saat itu memiliki anak perempuan adalah sesuatu yang memalukan, sehingga zaman tersebut dinamakan dengan zaman jahiliyah atau zaman kebodohan. Kekecewaan Muhammad S.A.W membuatnya melakukan berkholwat atau menyendiri di Goa Hiro, lalu datanglah Malaikat Jibril membawa wahyu dari Allah untuk yang pertama kalinya yaitu surat Al-Alaq ayat 1-5 diusia 40 Tahun. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jum'at malam tanggal 17 Ramadhan atau bertepatan tanggal 6 Agustus 610 M. Maka peristiwa turunya wahyu pertama tersebut diperingati sebagai Nuzulul Qur'an.

Siti Khadijah mengajak Rasulullah untuk menemui sepupunya yaitu Warogoh bin Naufal yaitu seorang ahli kitab Taurot dan Injil, untuk menanyakan peristiwa yang terjadi pada diri Rasulullah S.A.W. Maka Warokoh pun berkata Tuhan telah memilihmu Muhammad menjadi Rasul pemimpin umat dunia, engkau adalah manusia yang berakhlak mulia, akan tetapi engkau akan berhadapan dengan umatmu yang tidak menyukai dirimu dan mereka akan melakukan hal-hal yang keji untuk dapat menyingkirkanmu." Warokoh mengucapkan itu dengan penuh haru dan bangga karena keluarganya terpilih oleh Allah SWT untuk mensyiarkan Islam..

Pernikahan Nabi Muhammad S.A.W dengan Siti Khadijah dikaruniai enam orang anak yaitu; dua putra dan empat puteri: Qosim, Abdullah, Zainab, Ruqoyyah, Ummu Kultsum dan Fatimah, kedua puteranya meninggal waktu kecil.

Wahyu pertama yang turun pada Nabi Muhammad SAW belum memerintahkan untuk melakukan dakwah Islamiyah kepada umat manusia, Malaikat Jibril datang kembali membawa wahyu yang kedua yaitu perintah untuk berdakwah, wahyu tersebut adalah Surat Al-Mudatsir ayat 1-7. Dengan turunnya wahyu kedua ini, Rasulullah memulai melakukan dakwah. Langkah pertama yang dilakukan beliau adalah dakwah secara sembunyi-sembunyi kepada keluarganya yang tinggal satu rumah, yaitu :

1. Istrinya, Siti Khadijah

2. Putra pamannya, Ali bin Abi Tholib

3. Putra angkatnya, Zaid bin Haritsah

4. Abu Bakar As-Siddiq

 5. Utsman bin Affan

6. Sa'id bin Zahid Al-'Adawi.

7. Sa'ad bin Abi Waqosh 

8. Abdurahman bin Auf

9. Thalhah bin 'Ubaidillah

10. Abi 'Ubaidillah bin Jarroh 

11. Fatimah binti Khattab

Mereka itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan ASSABIQUNAL AWWALUN yang berarti orang-orang yang pertama masuk Islam. Dakwah secara sembunyi-sembunyi dilakukan Nabi dipusatkan dirumah Argom bin Abil Argom. Nabi Muhammad SAW melakukan dakwah secara terbuka setelah turun surat Al-Hijr ayat 9. yaitu dengan cara: Dakwah kepada kerabat dekat yaitu Bani Mutholib dan dakwah kepada masyarakat umum.

Inti dari ajaran Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW adalah: 

  1. Aqidah adalah Keyakinan yang terangkum dalam Rukun Iman
  2. Akhlak adalah budi pekerti, moral, cara-cara mendekatkan diri kepada Allah terangkum dalam pengertian Ihsan
  3. Syari'ah adalah ketentuan Allah tentang perintah dan larangan, atau apa yang harus dikerjakan dan apa yang harus dihindari, terangkum dalam rukun Islam.

Dalam mensyiarkan agama Islam pada periode Mekkah, Nabi menggunakan cara-cara yang sangat bijaksana agar mudah diterima dikalangan masyarakat Mekkah secara keseluruhan. Akan tetapi pada kenyataannyan tidaklah mudah karena Abu Lahab paman Nabi sendiri menolak ajakan Nabi.

Dakwah Nabi di Mekkah berdampak terbaginya masyarakat menjadi 3 golongan yaitu:

1. Masyarakat yang menerima ajaran Muhammad yaitu orang Islam, dengan alasan:

  • Mereka yakin terhadap apa yang disampaikan Nabi Muhammad. 
  • Keteladanan prilaku Nabi Muhammad SAW yang dapat dipercaya (Al-Amin)
  • menjadikan mereka percaya atas apa yang disampaikan Nabi Muhammad. 
  • Ajaran yang disampaikan sangatlah rasional.

2. Masyarakat yang menentang disebut dengan orang kafir, dengan alasan:

  • Kekhawatiran terhadap Tuhan mereka yang tidak lagi disembah
  • Ajaran yang disampaikan Rasulullah bertentangan dengan ajaran nenek moyang mereka
  • Mereka takut kehilangan kekuasaan

3. Masyarakat yang berpura-pura menerima ajaran Islam disebut dengan orang munafiq, dengan alasan: 

  • Keinginan untuk menghancurkan Islam dari dalam.
  • Merasa iri terhadap nabi.
LihatTutupKomentar