Sejarah Olimpiade

Sejarah olimpiade

Sejarah olimpiade


Olimpiade adalah ajang olahraga internasional yang diselenggarakan empat tahun sekali yang mempertandingkan sekitar 28 cabang olahraga (musim panas dan musim dingin). Lebih dari 200 negara serta ribuat atlet turut berpartisipasi. Olimpiade pertama kali dilaksanakan oleh bangsa Yunani Kuno tahun 776 SM sampai tahun 393 M. Awalnya, olahraga dilakukan untuk kepentingan perang atau militer. Selanjutnya, kegiatan ini dilakukan untuk menghormati dewa tertinggi-Dewa Zeus-yang berada di Gunung Olimpus sehingga diberi nama olimpiade. Kegiatan ini sempat terhenti selama Kaisar Theodosius dari Romawi berkuasa.


Salah satu cabang yang dipertandingkan dalam olimpiade adalah maraton. Secara historis, nama maraton diambil dari Pertempuran Marathon yang terjadi tahun 490 SM antara tentara Yunani dan Athena melawan pasukan Persia. Setelah pertempuran usai dan dimenangkan oleh tentara Yunani, ada legenda mengenai Pheidippides, sang pembawa pesan, yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena untuk mengabarkan kemenangan Yunani.


Olimpiade di era modern mengadopsi sejarah tersebut dengan menjadikan maraton sebagai nomor atletik baru. Pada Olimpiade era modern pertama tahun 1896, jarak lari maraton sekitar 40 km, dari maraton menuju Athena.

Atlet-atlet Indonesia sendiri pertama kali mengikuti olimpiade di Helsinki pada 1952. Dalam tahun-tahun berikutnya, Indonesia tidak pernah absen, kecuali tahun 1964 dan 1980. Olahragawan Indonesia meraih medali pertama kali pada Olimpiade Seoul 1988, yaitu ketika Nurfitriyana Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri. Medali emas pertama Indonesia diraih di Bulu Tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri) dan Alan Budikusuma (tunggal putra) pada Olimpiade Barcelona 1992.

LihatTutupKomentar